Kamis, 18 Desember 2008

Ordo Neoliberalisme

Ordo Neoliberalisme

Seiring terus berputarnya perekonomian dunia, ternyata sistem perekonomian liberal masih memiliki kelemahan. Pada tahun 1930-an Perekonomian Amerika Serikat mengalami depresi. Yang secara langsung telah menghempaskan sistem perekonomian liberal. Dalam masa krisis tersebut, muncul seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris bernama John Maynard Keynes yang menentang aliran liberalisme. Ia berpendapat bahwa peran pemerintah harus diperkuat untuk menjaga kestabilan perekonomian. Pemikiran Keynes akhirnya mampu mempengaruhi Presiden Roosevelt yang kemudian dikembangkan menjadi program “New Dealoleh sang Presiden. Karena program tersebut dianggap telah berhasil menyelamatkan perekonomian Amerika pada saat itu, sejak itulah peran pemerintah dalam bidang ekonomi dapat diterima oleh pasar. Sejak saat itu pula peran negara dibidang ekonomi semakin menguat dan menenggelamkan liberalisme.[1]

Sebagai imbas dari campur tangan pemerintah tersebut, telah mengakibatkan profit yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan besar menurun, yang tentunya berpengaruh terhadap berkurangnya akumulasi modal. Hal tersebut semakin menguatkan pemilik-pemilik perusahaan besar untuk kembali kepada sistem liberalisme. para pemilik modal pun melakukan pertemuan yang diberi nama corporate globalization (perusahaan global) yang membahas tentang bagaimana merebut kembali sistem perekonomian.[2]

Pada tahun 1940-an terbentuklah sekelompok orang yang sangat mengagung-agungkanpasar”. Kelompok yang sangat mengagung-agungkan pasar ini pun tak sedikit, diantaranya yang paling terkenal adalah F. A Hayek, Milton Friedman, Garry S. Becker, dan George Stigler.[3]

Dari beberapa tokoh diatas, F. A. Hayek dapat dikatakan sebagai “motor” lahirnya aliran neoliberalisme. Dimana pada tahun 1947 Hayek mengundang para pakar yang berasal dari Amerika Utara dan Eropa untuk menghadiri sebuah pertemuan di Mont Pelerin, Swiss. Dari pertemuan tersebut terbentuklah sebuah kelompok yang diberi nama The Mont Pelerin Society (MPS) atau sering disebut sebagai kelompok pendukung neoliberalisme. Hasil dari pertemuan tersebut adalah sangat mendukung paham individualisme dan liberalisme. Pengaruh pemikiran dari kelompok pendukung paham individualisme dan liberalisme ini pun sangat besar.[4]

Dari kedua ordo yang telah dijelaskan diatas, maka Ordo neoliberalisme inilah yang saat ini sedang dibahas dalam skripsi ini, yang mana paham inilah yang sedang populer sampai saat ini.



[1]Mansour Fakih, Op.cit, hal. 55-56.

[2]Deliarnov, Op.cit, Hal. 56.

[3]Deliarnov, Ibid, Hal. 164.

[4]Deliarnov, Ibid.

Tidak ada komentar: